Penyakit-Penyakit Ikan Cupang
Adapun berbagai penyakit yang sering ditemui pada pemeliharaan ikan cupang adalah sebagai berikut :
1. White spot
Penyakit
ini sangatlah umum dikalangan hobiis cupang, ciri-ciri penyakit ini
seperti sirip yang membengkok (bukan patah), cupang sering berenang
membenturkan badan kewadah, dan jika diperhatikan lebih jeli pada tubuh
cupang terdapat bintil-bintil kecil berwarna putih dan akan semakin
banyak jumlahnya jika tidak segera dilakukan pencegahan. Akibatnya
nafsu makan ikan cupang turun sangat drastis. Penyakit ini disebabkan
oleh mikroorganisme yang ikut terbawa dari pakan alami dan hidup di air
dengan PH yang rendah. Untuk pengobatannya bisa menggunakan obat-obat
anti mikroorganisme seperti Blitz-Inch (tapi tidak boleh
dicampur-campur). Pemberian obat anti mikroorganisme harus
memperhatikan dosis yang biasanya tercantum pada kemasannya. Setiap
hari selama masa pengobatan air harus selalu diganti dengan air yang
baru dan diberi obat anti mikroorganisme lagi hingga ikan cupang
benar-benar sembuh.
2. Penyakit busung
Penyakit
busung disebabkan oleh pemberian pakan yang kurang bersih dalam proses
sterilisasi pada pakan alami yang biasanya berasal dari cacing sutera.
Ciri-ciri penyakit ini adalah menggembungnya perut ikan dan sisiknya
terlihat berdiri serta ikan tidak mengeluarkan kotoran. Cara berenang
ikan cupang pun terlihat lebih sering mengambang dipermukaan air. Untuk
pengobatannya adalah dengan cara membiarkan ikan cupang puasa selama
kurang lebih tiga hari dengan tujuan agar cupang mengeluarkan kotoran
saat (maaf) buang air besar. Untuk mendukung kesehatan selama cupang
berpuasa maka perlu dilakukan penggantian air lama dengan air yang kaya
oksigen terlarut (air yang sudah diaerasi sebelumnya). Setelah kurang
lebih berpuasa selama tiga hari ikan cupang dapat diberi makan sedikit
demi sedikit lagi.
3. Sirip terlihat membengkok, tidak rata dan menjadi keriting.
Sirip
keriting terjadi akibat berbagai factor seperti air kotor karena jarang
diganti, suhu yang terlalu rendah ataupun factor makanan. Akibat sirip
keriting adalah ikan cupang menjadi kurang enak dilihat dan kurang
berwibawa ^^. Menurut pengalaman saya sirip keriting lebih disebabkan
akibat tidak seimbangnya pakan yang diberikan kepada cupang sejak dini.
Asalkan pemberian pakan alami seperti yang saya sebutkan diatas
dilakukan secara bergantian sejak dini atau saat cupang mulai berumur
sekitar satu bulan lebih (tidak memberikan pakan secara monoton misal : cupang hanya makan kutu air saja),
niscaya 95 % ikan cupang tidak mengalami sirip yang keriting. Selain
itu pemberian vitamin-vitamin ikan juga mendukung perkembangan tubuh
dan kecerahan warna saat cupang beranjak dewasa.
4. Gigit ekor sendiri
Gigit
ekor yang terjadi merupakan akibat dari pemberian pakan yang tidak
teratur sehingga berakibat ikan cupang menjadi kelaparan.
Ada
juga akibat dari bakteri dan mikroorganisme yang hidup pada air kotor
dan keruh. Selain itu stres akibat tempat pemeliharaan yang terlalu
sempit juga dapan mengakibatkan cupang menggigit ekornya sendiri. Untuk
mengatasinya adalah dengan pemberian pakan yang teratur setiap pagi dan
sore dan selalu berganti menu makan. Kemudian dengan rutin mengganti
air yang sudah keruh, serta menempatkan cupang yang mengalami gigit
ekor pada wadah yang lebih besar dengan diberi sedikit ganggang atau
tanaman air.
5. Infeksi luka pada tubuh ikan
Luka
pada tubuh ikan cupang dapat terjadi karena berbagai faktor seperti
ikan melompat dan terbentur dinding kolam, kesalahan saat pemindahan
atau mengambil ikan, juga bisa karena berkelahi atau karena faktor lain
dari luar. Luka pada tubuh ikan umumnya akan sembuh dengan sendirinya,
namun yang kita khawatirkan adalah infeksi yang terjadi akibat parasit
yang menempel. Untuk mengantisipasi hal tersebut bisa menggunakan garam
ikan yang dilarutkan pada air diwadah pemeliharaan ikan. Ikan cupang
yang terkluka dipisahkan dan dibiarkan dalam wadah tersebut dan kondisi
airnya setiap hari diganti dengan tetap melarutkan garam ikan
secukupnya ( lebih kurang 2 sendok makan untuk 0.5 lt air. Garam ikan
juga bisa diganti dengan obat anti mikroorganisme seperti blitz-inch.
6. Cacingan
Meskipun
cacing merupakan pakan alami ikan cupang, tapi tidak menutup kemungkina
ikan cupang terkena penyakit cacingan,he2 :b. Hal tersebut dapat
dilihat dari bentuk kotoran ikan cupang, jika kotoran nya selalu hancur
dan berwarna putih dan terkadang kotoran mengekor pada (maaf) tempat
pembuangan kotoran ikan cupang, bisa jadi hal tersebut merupakan gejala
atau penyakit cacingan. Untuk pengobatannya bisa diberikan obat anti
cacing seperti worm-x dan pemberian obat haruslah memperhatikan dosis
pada kemasan. Untuk mempercepat proses penyembuhan sebaiknya selama
masa pengobatan ikan cupang diberi pakan kering dahulu seperti pellet
kecil atau cacing kering, karena bisanya pada pakan kemasan terdapat
treatment yang menjaga kesehatan ikan :).
Kiranya
pengalaman ini dalam membudidayakan ikan cupang selama ini bisa berguna
dan membantu menambah wawasan dan pengetahuan bagi siapapun yang
membaca. Saya mohon maaf yang sebesarnya jika ada hal yang
kurang berkenan terkait dengan penulisan bahasa,isi, serta ulasan yang
saya sampaikan.